Rabu, 02 Mei 2012

Analisis Film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)”


Film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)” adalah film karya anak bangsa yang menceritakan mengenai realita kehidupan masyarakat kaum marginal  Indonesia yang terjadi saat ini. Dalam film ini terdapat berbagai macam permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang harus mereka hadapi baik secara pendidikan, ekonomi, sosial dan politik. Masyarakat Indonesia terutama kalangan menengah kebawah benar-benar mengalami berbagai macam kesulitan dalam menjalani kehidupan.
Hal ini dapat kita lihat di dalam film. Mulai dari masalah pendidikan, pendidikan yang seharusnya merupakan suatu pegangan dalam melakukan atau menjadikan adanya suatu perubahan dalam kehidupan masyarakat dianggap remeh oleh masyarakat. Mereka menganggap pendidikan hanyalah sebuah formalitas saja karena menurut mereka yang menjadikan mereka hidup bukanlah pendidikan tetapi uang. Selain itu dalam film ini menceritakan perjuangan seorang pemuda lulusan sarjana manajemen yang belum mendapatkan pekerjaan, pemuda ini bukan pemalas dalam mencari kerja tetapi lapangan kerjalah yang tidak ada. Kemudian ada pula sarjana pendidikan yang kerjaannya adalah nongkrong di pos ronda untuk bermain “gaplek”. Hal ini merupakan bukti ketidakefektifnya pendidikan bagi masyarakat marginal.
Permasalahan dalam bidang ekonomi, hal ini dapat kita lihat dari banyaknya masyarakat miskin yang ada di Indonesia. Masyarakat miskin yang ada kebanyakan terjadi karena mereka menjadi pengangguran. Penggangguran yang terjadi bukan karena mereka tidak memiliki SDM yang baik, akan tetapi mereka mengganggur karena kurangnya lahan pekerjaan. Sehingga persaingan antara jumlah pelamar dengan  jumlah pekerjaan tidak seimbang. Masyarakat jadi hanya melakukan aktifitas yang dapat mengisi waktu luang mereka yang panjang.
Permasalahan dalam bidang sosial, karena tingkat kemiskinan yang tinggi dan kurang kepedulian masyarakat marginal dengan pendidikan menjadikan adanya penyakit-penyakit masyarakat yang berdampak akan adanya kriminalitas, kemiskinan, konflik sosil dan kenakalan remaja. Dalam film “Alangkah Lucunya Negeri ini” anak-anak yang seharusnya memiliki hak untuk dilindungi, diberi pendidikan justru mereka harus mencari pendapatan guna memenuhi kelangsungan hidup mereka. Pekerjaan yang mereka lakukanpun tidak mengenal apakah itu halal atau haram, yang terpenting bagi mereka adalah kehidupan mereka sehari-hari tercukupi salah satunya dengan mencopet. Sehingga hal ini menjadikan mereka melakukan apa saja yang mereka sukai. Setelah mencopet mereka dengan enak,mudah dan tanpa merasa bersalah menghabskan hasil copetan mereka. Bahkan mereka juga tidak mengenal apa itu tulisan? Bagaimana cara membaca? Yang mereka ketahui hanyalah berapa uang hasil copetan.
Kemudian dalam bidang politik, dalam film ini juga menceritakan tentang seorang anak muda yang bercita-cita untuk menjadi anggota DPR. Dia melakukan berbagai macam cara kampanye guna memperoleh masa. Dalam hal ini juga memperlihatkan dimana seorang calon anggota DPR ternyata bukan kepintaran dan ilmu yang menjadi bahan pertimbangan menjadi calon anggota DPR akan tetapi berapa banyak uang yang dimilikilah yang menjadi pertimbangan utama menjadi calon badan legislative.
Dari berbagai macam permasalahan yang terjadi menandakan kurang berhasilanya pemerintah dalam menjalankan kewajibannya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Kenapa saya mengatakan kurang berhasil? Karena dalam satu sisi ada program yang berhasil dilaksanakan oleh pemerintah yaitu mencetak sarjana. Akan tetapi hal itu tidaklah diimbangi dengan fasilitas-fasilitas lain yang mampu mewadahi mereka yang lulus sarjana. Selain itu pemerintah juga telah melakukan pelanggaran terhadap Undang-undang Dasar 1945 pasal 34 ayat 1 yang berbunyi : “fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara”. Saya mengatakan ini sebagai pelanggaran karena pemerintah justru menindas mereka. Fakir miskin dan anak terlantar seharusnya dipelihara Negara, pemerintah wajib memberikan adanya kebijakan yang mendukung kelangsungan hidup mereka bukan malah mengusik kehidupan mereka. Meskipun mereka kaum marginal, bagaimanapun juga mereka tetap Warga Negara Indonesia yang wajib untuk dilindungi. Kemudian yang paling utama menjadi tugas kita adalah memberantas korupsi, karena sesungguhnya yang menjadikan Negara Indonesia menjadi seperti saat ini adalah ketamakan pemerintah yang lebih mementingkan individu serta kelompoknya saja. Harus dilakukan adanya suatu pembaharuan dalam Negara ini. Pembaharuan dapat dilakukan dari perbaikan system pendidikan, yang kemudian ke system ekonomi selanjutnya ke system politik karena antara ketiga system ini saling memiliki kaitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar